Embun di Pucuk Ranting

Tips Meningkatkan Iman

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh!

Mengapa ini penting? Iman itu bisa naik maupun turun. Salah satu kata kunci untuk mendapat keselamatan di dunia dan akhirat adalah memercayai hari akhir. Kita akan lebih mudah salat dan infak, yang menjadi ciri utama orang bertakwa / orang yang mendapat petunjuk / orang yang beruntung (coba lihat lima ayat pertama Surah Al Baqarah, artinya dibaca juga, ya!). Berikut tips meningkatkan iman yang didapat dari berbagai sumber .
  1. Merasakan kehadiran Allah pada setiap tarikan dan hembusan nafas.
  2. Allah lebih dekat pada kita daripada kedekatan kita pada urat leher kita sendiri. Allah mengetahui apa yang kita lihat, dengar, rasakan, dan pikirkan.
  3. Menggantungkan diri pada Allah, tidak menggantungkan kekuatan pada selain Allah.
  4. Secara sadar atau tidak sadar, banyak orang (mungkin kita salah satunya) menjadi Firaun kecil, yang menggantungkan kekuatan pada diri sendiri dan pada apa-apa selain Allah. Kita bisa melangkah, bernafas, karena izin Allah. 
  5. Yakinlah atas pengabulan doa.
  6. Allah Maha Benar Janji-Nya, pasti akan mengabulkan doa kita. Saat kita takut dan memohon untuk diberi keamanan, yakinlah saat itu juga Allah telah mengabulkan doa dan rasakanlah keamanan.
  7. Berusaha mengetahui keinginan Allah pada hidup kita melalui Alquran.
  8. Orang yang bertakwa aadalah orang yang menjadikan Alquran sebagai petunjuk sehingga membaca Alquran, berusaha memahami, dan mengamalkannya merupakan keniscayaan untuk menjadi orang yang bertakwa.
  9. Berusaha mencari hikmah-hikmah yang telah diajarkan Allah melalui kehidupan. 
  10. Allah menjadikan alam semesta dan kejadian-kejadiannya untuk diambil pelajaran bagi orang yang berakal, sehingga dapat menjadi petunjuk.
  11. Mengamalkan tips ini. 
  12. Seorang atlet tidak membangun kekuatannya hanya dengan mengetahui tips, tetapi dengan mengamalkan, berlatih keras. Begitu pun keimanan yang mendalam perlu latihan. Jangan lupa untuk ikhlas dalam menjalankannya. 
Nah, itulah beberapa tips untuk meningkatkan iman. Niatkan untuk menggapai rida Allah. Cara lainnya cari di sumber terpercaya, ya.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
READMORE
 

Tips Agar Tidak Menunda-nunda Untukku dan Untukmu


Clipartof.com

  • Menyadari arti waktu. Mari kita menghargai waktu, karena waktu tidak akan pernah kembali. Kita semua mungkin memiliki waktu yang sama sekarang ini, tetapi kualitasnya berbeda-beda karena kita yang menentukan.
  • Menghindari malas. Nah, gimana dong? Sepertinya, menunda-nunda dan malas itu saudara kandung, ya? Sebenarnya sih, rumusnya adalah "lakukan saja" atau "paksain". 
  • Kata Bu Gati (guru aku), kalau kita ikhlas, apa yang kita lakukan tidak membuat capek. Mungkin, maksud beliau adalah kita bersemangat melakukannya? Mungkin... Nah, kalau kita malas, coba instropeksi niat kita untuk melakukan hal-hal yang kita tunda atau kita malas mengerjakannya itu.
  • Memotivasi diri untuk bergerak. Saat kita mau menunda-nunda, terjadi konflik batin antara ego dengan hati baik kita. Siapakah yang menang? Kalau kita mengikuti ego atau hawa nafsu, jadilah kita menunda-nunda. Makanya, kita harus bertekad untuk mengalahkan hawa nafsu, karena hawa nafsu tidak boleh menjadi tuhan kita.
  • Mengetahui manfaat bila kita tidak menunda-nunda. Misalnya nih, kita menunda salat. Sebaiknya, kita mengetahui keutamaan salat di awal waktu. Banyak kok informasinya di perpustakaan besar google. Hmm... yang penting sesuai dengan Alquran dan hadis yang sahih. 
  • Terakhir, tetapi yang paling penting adalah berdoa pada Allah agar kita tidak menunda-nunda dan malas lagi.
Itulah beberapa tips untukmu dan tentunya untukku. Dan, tips tersebut hanya sekedar tulisan di blog bila tidak ada yang mengamalkannya. Kalian bisa mencari tips lain di internet. Oh iya, bisa juga dengan Bahasa Inggris (sekalian belajar). Semoga kita dapat menjadi manusia yang tidak menunda-nunda dan malas.

READMORE
 

Cerpen Cinta: Setelah Kepergianmu


Cerpen Cinta Sedih
Setelah Kepergianmu
Cerpen karya Rani Dwi Anggraeni

Ku selalu mengingatmu, meski ku tahu itu menyakitkan..

Ku buka handphone ku, tak ada lagi kamu yang selalu memenuhi inbox-ku, tak ada lagi ucapan selamat pagi dan selamat tidur untukku. Tak ada lagi canda tawamu yang selalu mengiriku dalam kebahagiaan, tak ada lagi leluconmu yang membuatku tartawa. Tak ada lagi tatapan yang membuat jantungku berdebar dan menyejukkan hati. Tak ada lagi genggaman tanganmu yang selalu membuatku kuat akan setiap masalah yang menghampiriku. Tak ada lagi pelukanmu yang membuatku tentram dan merasa aman dekat denganmu. Kini, sekarang ada sesuatu yang hilang, tak sama seperti dulu.

Aku berharap hari-hariku bisa berjalan dengan mulus seperti biasanya., walau tak ada kamu disampingku. Kini, aku mencoba menjalani semua aktivitasku seperti biasa. Dan aku bisa menjalani itu semua walau hatiku terasa kosong, hampa tanpa ada dirimu yang menemaniku setiap harinya. Tapi, aku harus tetap tegar dengan semua ini. Setelah kepergianmu, aku menyadari betapa aku mencintaimu. Setelah kepergianmu, kamu merampas semua cinta dan kebahagiaan yang kupunya, melarikan ke tempat asing yang justru tak tahu dimana keberadaannya. Siksaanmu begitu besar untukku, dan aku terlalu lemah untuk mendapatkan cobaan ini, aku begitu lemah untuk mendapatkan goresan luka di benakku yang semakin hari semakin bertambah.

Kini ku tersadar, bukan dia yang begitu tulus menyayangiku, tetapi kamulah yang menyayangiku dan mencintaiku dengan tulus tanpa adanya kebohongan. Jujur, aku menyesal setelah kamu benar-benar pergi meninggalkanku disini bersama bayanganmu. Aku menyesal telah membuatmu kecewa, padahal aku tak bermaksud mengecewakanmu. Aku menyesal lebih memilih dia di banding kamu yang jelas-jelas kekasihku. Sudah jelas dia itu playboy dan sudah menyakitiku berulang-ulang kali dengan kebohongannya dan semua janji palsunya, tapi kamu berbeda, kamu begitu menjagaku, menyayangiku, dan aku sia-siakan begitu saja. Mengapa aku sebodoh ini?

Aku tak pernah membalas semua kebaikanmu padaku, dan aku tak pernah menyayangimu seperti kamu yang selalu menyayangiku. Bahkan aku selalu melampiaskan semua amarahku padamu, dan anehnya kamu yang meminta maaf padaku. Seringkali aku membohongimu seringkali aku berkencan bersama dia tanpa sepengetahuan kamu, dan itu berarti aku sedang bermain di belakangmu. Setiap kamu ingin bertemu denganku, aku sering menolak. Tapi mengapa aku tak bisa menolak dia setiap dia ingin bertemu denganku? Bahkan jika kamu mengajaku pulang bersama, aku tak mau dan menolakmu. Aku lebih memilih pulang bersama teman-temanku. Aku sadar itu semua salah, tapi mengapa aku terus mengulangnya kembali? Kamu pernah berkata kalau aku itu egois, aku tak menerima kamu berbicara seperti itu kepadaku, dan aku marah. Aku baru tersadar aku memang egois, benar katamu.

Dia selalu melaksanakan apa kemauanku, tapi aku tak pernah melakukan apa yang kamu mau. Hingga beberapa minggu kemudian kamu menjauhiku, kamu menghilang dari kehidupanku, kamu tak mengirimku kabar sama sekali. Hal itu membuatku marah dan aku berfikir kamu memutuskan ku secara sepihak, tanpa tahu permasalahannya apa. Kemudian, kamu menghubungiku di hari jadianku bersama kamu. Entah mengapa aku menjadi benci padamu, mungkin karena kamu menghilang beberapa minggu ini. Kamu mengajaku kencan di malam minggu ini, tapi aku menolak karena kamu bukan pacarku lagi. Aku berkata kepada kamu, lebih baik kamu pergi dari kehidupanku jangan pernah menghubungiku lagi, cari wanita lain di luar sana yang lebih baik dariku. Tapi nyatanya kamu malah meminta maaf padaku atas kesalahan kemarin telah menjauhiku. Kamu bilang kamu hanya ingin mengetesku. Tapi ini bukan cara yang benar. Aku tak bisa memaafkanmu, aku tak akan memberikanmu kesempatan lagi. Dan itu artinya sekarang kamu dan aku hanya sebatas teman biasa. Padahal sebenarnya aku benci dengan perpisahan ini.

Entah mengapa jika aku mengingat itu semua, beribu-ribu penyesalan selalu menghampiriku. Apakah kamu terluka karena ku?

Kita itu seperti saling menyakiti, seperti saling mendendam tanpa tahu apa permasalahan yang sebenarnya.

Aku menangis sejadi-jadinya di dalam heningnya malam, atas dasar bahwa aku memang benar mencintaimu. Aku merasa kehilangan sosok pahlawanku. Sementara aku selalu melihatmu dekat dengan wanita lain, dan mengapa wanita itu harus temanku sendiri? Kamu tak pernah tahu bahwa aku di sini menangis melihatmu bersamanya, aku cemburu..

Aku marah pada diriku sendiri, mengapa aku sulit untuk melupakanmu? Sedangkan kamu disana dengan mudahnya melupakanku.Tuhan..sungguh ini tak adil bagiku. Ingin rasanya aku hilang ingatan, agar aku tak mengenalimu dan kenangan dulu bisa terhapus di dalam memori otakku. Itulah jalan satu-satunya untuk saat ini. Hari berganti hari, aku terus menjalani hidupku tanpa dirimu. Dan aku merasa semakin hari aku selalu menyesali kesalahanku padamu. Apakah kamu disana sudah mendapatkan pengganti diriku? Aku harap kamu masih mengharapkanku, karena ku disini selalu mengharapkan kehadiranmu dihidupku lagi. Apakah kamu disana selalu memikirkanku?seperti aku yang selalu memikirkanmu. Aku hanya ingin tahu isi hatimu saat ini. Apa kamu tak pernah berpikir tentang isi hatiku saat ini? yang semakin hari semakin mendung karena tak ada lagi yang menyinari hatiku.

Di dalam mimpiku kamu selalu ada untukku, dan kamu milikku. Tapi ternyata, di dalam kehidupan nyata, kau hanyalah mimpi untukku dan aku sulit menggapaimu kembali. Tak ada hal yang mampu ku perjuangkan selain membiarkanmu pergi dan merelakanmu untuk orang lain yang pantas menapatkanmu. Aku berusaha menikmati kesedihanku, kesakitanku hingga ku terbiasa akan semua hal itu. Aku selalu meneteskan air mata untukmu, padahal setiap butiran air mata yang jatuh itu semakin aku merindukanmu dan sulit untuk melupakanmu. Kini aku merasa jatuh cinta padamu yang bukan milikku lagi.

Tapi aku punya Tuhan, punya keluarga dan sahabat, yang selalu ada untukku. Aku percaya Tuhan..Tuhan pasti sedang menguji kesabaranku saat ini, dan pasti ada jalan keluar di balik ini semua. Mungkin di mataku kamu yang terbaik untukku, tapi belum tentu kata Tuhan kamu yang terbaik untukku. Aku percaya dan yakin bahwa skenario Tuhan adalah yang paling indah.
Selesai
READMORE
 

Cerpen Cinta Sedih: I LOVE YOU, GOODBYE


I LOVE YOU, GOODBYE...
Cerpen Sedih Goodbye
Oleh Bella Danny Justice

Aku memandangi foto tersebut beberapa saat. “Hanna, i’ll keep you on my mind... we will meet again someday. Goodbye...” Ucapku dengan memegang erat selembar foto di tangan kanan lalu menempalkannya di dada.

“Hanna!!” mimpi itu lagi! sudah beberapa kali aku bermimpi seperti itu.


“aku tidak tau mengenai Hanna semenjak kepindahannya. Lagipula, kenapa kau baru mencarinya sekarang? Terakhir kali aku bertemu Hanna 2 tahun yang lalu, ia bercerita kepadaku bahwa keluargamu tidak menyetujui hubungan kalian. Karena itu kah kau meninggalkan Hanna ke Paris ?” Celotehan Irina membuatku benar-benar merasa bersalah. Saat ini aku membutuhkan dukungan, bukan nasehat-nasehat yang memojokkan posisiku. Pergi ke Paris juga bukanlah keinginanku. Tetapi, jika aku tidak melakukannya aku akan lebih melukai Hanna.

“Irina, aku datang kepadamu untuk menanyakan keberadaan Hanna, bukan untuk mendengarkan ocehanmu! Kau tidak tau apa pun mengenai aku, jadi jangan pernah berkata seolah-olah aku yang paling bersalah dalam hal ini!” bentakku padanya. Irina menghampiriku, kemudian aku merasa cairan bening mengalir dari atas membasahi kepalaku. Wanita itu menyiramku dengan segelas air putih! “apa-apaan kau Irina?!”

Ia tersenyum sinis. Matanya menatapku tajam penuh rasa kebencian. “kenapa kau hanya mencintainya Evan?! Aku menyukaimu lebih dari Hanna!! Kalau wanita yang kau puja-puja itu memang mencintaimu, mengapa dia pergi?! Mengapa dia tidak tetap diam menunggmu seperti yang aku lakukan selama ini?! Aku bisa memberikanmu kasih sayang yang tidak pernah Hanna berikan kepadamu Evan!” ucapan Irina membuatku bergidik. Wanita itu sungguh menakutkan. Ia terlalu terobsesi terhadapku yang tidak pernah menyukainya sedikitpun. Tanpa pikir panjang aku langsung mengambil langkah seribu meninggalkan rumahnya.

Tampaknya datang pada Irina adalah keputusan yang salah. Tapi hanya dia satu-satunya yang tersisa. Semua orang yang dekat atau pernah dekat dengan Hanna sudah aku kunjungi rumahnya satu per satu, namun mereka juga tidak mengetahui keberadaan wanita yang sangat ku cintai itu.

Aku mulai putus asa. Aku tidak tau lagi harus berbuat apa dan pergi kemana untuk mencarinya. Akhirnya aku memutuskan untuk menenangkan diri ke tempat aku dan Hanna biasa berkunjung. Duduk di tepi pantai dan menatap lautan luas adalah kegemaran kami. Namun rasanya kini tidak sama seperti dulu. Sekarang Hanna tidak ada di sampingku, ia pergi entah kemana tanpa meninggalkan jejak.

Langit biru yang cerah mulai berubah warna menjadi oranye kekuningan. Tidak terasa aku sudah berjam-jam duduk di tepi pantai ini. Aku seperti orang bodoh. Menunggu dan berharap Hanna akan datang dan tersenyum kepadaku. Hanna, aku harus menjelaskan padamu alasan aku meninggalkanmu dan memintamu untuk menunggu tanpa waktu yang jelas, tapi di mana dirimu saat ini?

Ckrek!

Tiba-tiba saja aku melihat kilatan lampu flash. Tampaknya seseorang telah mengambil fotoku dari belakang tanpa sepengetahuanku. Aku membelokkan badanku dan ternyata dugaanku benar! “apa yang kau lakukan?! Aku tidak suka seseorang memotretku tanpa izin!” wanita itu tidak memedulikanku dan masih menatapi kamera DSLR-nya.

“ah, oh, maaf, aku tidak sengaja memotretmu. Hanya saja kau terlihat begitu menyatu dengan objek sekitar. Kalau kau keberatan kau boleh menghapusnya.” Ia perlahan menghampiriku. Ia menyodorkan kameranya ke arahku. “ini, hapuslah sendiri fotomu.” Ujarnya.

Entah perasaan apa yang menghinggapiku. Aku tidak suka seseorang mengambil fotoku tanpa izin terlebih dengan orang yang tidak ku kenal. Tetapi kali ini berbeda. Aku ingin mengambil kamera itu dan menghapusnya tapi aku tidak bisa. Hatiku berkata untuk tidak menghapusnya. “tidak perlu. Kau bisa menyimpannya.” Kataku berusaha bersikap acuh.

“sungguh?! Terimakasih! Oya, siapa namamu?” wanita itu tersenyum riang.

Tanpa sadar aku bersama dengannya sepanjang sore. Kami berbincang-berbincang tentang banyak hal hingga larut. Dan selama itu aku tidak memikirkan Hanna. Kehadiran wanita bernama Kelly yang mempunyai hobby fotografi itu telah membuatku merasa semakin bersalah terhadap Hanna. Bisa-bisanya aku bersama wanita lain dan melupakannya. Aku tidak tau, sungguh... semua mengalir begitu saja. Hanna, aku harap kau tidak marah padaku jika kau mengetahui ini. Aku hanya mencintaimu seorang.


“jadi kau pergi meninggalkannya karena terpaksa? Kalau kau tetap bersama dengannya apa yang akan terjadi?” baru 2 hari aku mengenal wanita ini, tapi aku merasa sangat dekat dengan dirinya. Kelly adalah tipe yang periang. Setiap aku menatap matanya yang berkilat-kilat, aku merasa ia memberikan aku semangat untuk tetap menjalani hidup walau perih.

“jika aku tetap bersamanya... ibu ku akan melukainya dengan cara memperkenalkan Hanna dengan Christie.” Aku tak mampu meneruskan ceritaku. Aku tertunduk berusaha tegar. Namun beberapa saat terdiam aku kembali mengangkat kepalaku yang terasa berat dan menatap Kelly untuk melanjutkan ceritaku. “Christie adalah wanita asal Paris yang di jodohkan denganku. Semua itu adalah ulah ibu ku, maksudku ibu tiriku. Ia ingin menyingkirkan aku dari rumah dan menguasai harta almarhum Papaku. 3 tahun aku menetap disana sampai pada saat acara pertunanganku dan Christie diselenggarakan, tiba-tiba ibu tiriku mengalami serangan jantung dan ia meninggal di tempat. Aku berfikir bahwa ini adalah kesempatan bagiku untuk kembali ke Indonesia dan menemui Hanna. Tapi aku masih belum dapat bertemu dengannya. Aku takut sesuatu terjadi kepadanya.”

Wanita itu memegang bahuku dengan kedua tangannya. Ia menarikku ke dalam pelukannya. “kau laki-laki yang sangat baik Evan. Mendengar ceritamu aku jadi merasa iri terhadap Hanna. Ia beruntung sekali mendapati dirimu. Aku akan membantu mencarinya.”

“terimakasih Kelly.” Ucapku pelan karena sedikit terkejut.

“sebaiknya kita pulang sekarang, langit sudah gelap. Bye Evan.” Lagi –lagi gadis itu memamerkan senyum lebarnya yang indah. Aku seperti terhipnotis olehnya. Aku tidak boleh begini. Aku harus sadar dan memikirkan Hanna.

Langkah kakiknya semakin menjauh, sosoknya pun samar-samar tak terlihat lagi oleh kedua mataku yang mempunyai minus 2. Kini hanya aku yang berada di tepi pantai ini. Ketika aku bersiap pergi dari sana tiba-tiba terdengar suara seperti bisikan angin:

“Evan, selamat tinggal... aku harap kau bahagia bersama dengannya. Terimakasih untuk semua cinta yang pernah kau berikan.”

Suara itu lembut dan sangat pelan. Tetapi aku masih bisa mendengarnya dengan jelas. Aku rasa ini hanya halusinasiku saja karena belakangan ini aku selalu berkunjung ke tempat aku dan Hanna biasa bersama. Aku begitu rindu terhadapnya sehingga aku sampai mendengar suara-suara aneh di telingaku.

Jam menunjukkan angka 8 dan aku langsung melesat ke parkiran mobil dan menginjak gas untuk pergi dari tempat itu. Di tengah perjalanan aku teringat kembali akan semacam suara atau bisikan di telingaku tadi saat di pantai. Hanna, dimana dirimu? Aku rasa aku sedang frustasi sampai-sampai mengira suara itu adalah suaramu.

Ciiiittttttt...

Hampir saja aku menabrak wanita tersebut! Untunglah aku segera menginjak pedal rem. Ketidakkonsentrasianku ini cukup untuk menyeretku ke penjara. Aku melepas seat belt dan berniat menghampirinya. Tetapi ketika aku keluar mobil aku tidak melihat siapapun. Kemana wanita itu pergi? Tanyaku dalam hati penasaran.
 
“Hei! Evan! Apa yang kau lakukan di jalanan sepi seperti ini?” seruan itu.. aku rasa aku mengenal suara itu.
 
“K- Kelly?” kataku sedikit gugup tak percaya. Suatu kebetulan yang luar biasa menurutku.
Selangkah, dua langah, tiga langakah ia berjalan mendekatiku. Sekarang ia tepat di depan wajahku. Kelly terdiam tertunduk menatap aspal jalanan beberapa saat, lalu kemudian dengan secepat kilat ia merangkulku, ia merangkulku dengan erat seperti orang yang sudah sangat lama tidak bertemu dan meluapkan kerinduannya yang membuncah. Dan pelukannya kali ini berbeda jauh dengan yang sebelumnya.

“h-hei, Kelly, ada apa denganmu?” tanyaku agak terbata-bata karena kelakuan wanita satu ini. Entah mengapa aku merasa gugup, aku tidak nyaman ia memelukku. Aku merasakan hal yang aneh dan di lain sisi aku juga tidak enak dengan Hanna.

“jangan merasa tidak enak. Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja Evan.” Nadanya begitu lembut dan membuat aku luluh. Aku membalas pelukan Kelly dan membiarkan ia juga memelukku.


“Evan, kemana lagi kita harus mencari Hanna? Kita sudah mengunjungi rumah tempat ia tinggal dulu dan menanyakan kepada tetangga sekitar namun tidak ada yang tahu dimana keberadaan ia atau keluarganya saat ini.” aku mendengar suara Kelly yang sedang menyetir mobil. Aku tau ia bertanya padaku. Tetapi aku tidak menjawabnya. Aku diam membisu karena aku masih teringat akan kejadian semalam. Entahlah, tetapi dari nada bicara Kelly ia seperti tidak pernah melakukan hal itu.

“Aku tau Evan, kau ingin pergi ke pantai itu lagi dan menghabiskan waktu disana saja, bukan? Baiklah, aku akan menemanimu.” Ujarnya.

Sesampainya kami disana, seperti hari-hari yang lalu aku dan Kelly duduk di atas pasir putih tepi pantai tersebut dan memandangi lautan biru luas yang indah serta gumpalan awan cerah yang berbentuk seperti gulali.

“Hanna, ah maksudku Kelly... boleh aku tau dimana kau kemarin jam 8 malam?” senatural mungkin aku bertanya pada Kelly agar ia tidak curiga. Entah mengapa aku ingin menanyakan hal ini.

“ah, jam 8 kalau tidak salah aku menelfonmu tetapi handphone-mu sepertinya tidak aktif. Memangnya ada apa Evan?” wanita itu menjawab pertanyaanku sambil memotret objek-objek di sekitarnya.

Apa?! Lalu siapa yang memelukku kemarin malam?! “t-tidak, tidak ada apa-apa.” ucapku berharap Kelly tidak menyadari keterkejutanku.

Ia berdiri dan menghempaskan pasir dari celana panjang. “Evan, tolong pegang dulu kameraku, aku mau ke kamar kecil.”

“baiklah.” Kataku sekenannya.

Melihat kamera itu hatiku seperti tertarik untuk melihat foto-foto yang ada di dalamnya. Aku mulai menelusuri satu persatu foto demi foto yang diambil oleh Kelly. Dia memang wanita yang berbakat. Semua hasil potretannya bagiku begitu memukau.

“hei, kau sedang apa? melihat-lihat foto ya?” sahut seseorang yang sudah pasti Kelly. Rupanya ia kembali dalam waktu yang sangat singkat, padahal aku belum menemukan fotoku karena terlalu banyak tertimpa oleh foto lainnya.

Aku mengulurkan kamera itu padanya. “ya, hanya sekedar melihat-lihat. Kau memang fotografer yang handal menurutku.”
 
“haha Evan kau pandai sekali memuji. Tapi aku masih amatir dan harus banyak belajar lagi.” Ia tertawa lepas dan tersenyum lalu kembali mengambil gambar di sekitarnya.

“Evan, bagaimana kalau kita foto bersama? Kau mau tidak?” tanya gadis itu dengan mimik yang berharap aku akan mengiyakannya.

“baiklah, terserah kau saja.”

Ckrek!

“waaah Evan, lihat!” Kelly menunjukan hasil foto di layar LCD kamera itu kepadaku. Ia mengarahkan jari telunjuknya ke wajahku. “kau tampan sekali, kalau teman-temanku melihatnya mereka pasti akan berebutan untuk berkenalan denganmu haha.”

“sepertinya virusku tertular. Sekarang kau jadi pandai memuji Kelly.” Sindirku diiringi sedikit gelak tawa.

“mungkin saja haha.” Wanita itu tertawa renyah sampai matanya benar-benar menyipit.

Bersama dengannya aku merasa hal yang berbeda. Apa ini adalah rencana Tuhan untukku? Apa aku harus melupakan Hanna dan memulai kehidupan yang baru dengan orang yang baru juga? Entahlah, sempat terlintas difikiranku seperti itu tetapi aku belum berani mengambil tindakan nyata. Aku takut keputusan yang ku pilih malah akan memperburuk keadaan.

Bagaimana jika ketika aku sudah memilih Kelly, tiba-tiba Hanna muncul dan kembali? Aku tidak tau harus menjelaskan padanya mulai dari mana. Aku tidak ingin melukai hatinya lagi.

“Evan, aku akan bahagia jika kau bersama Kelly. Dia wanita yang baik. Kau tidak perlu ragu.”

Suara bisikan itu lagi! “Kelly, kau dengar suara itu?” tanyaku padanya seperti orang paranoid.

“suara apa Evan? Aku tidak mendengar apa pun, dan tidak ada suara lain selain desiran ombak di sini.”

“sudahlah, lupakan saja.” Ini membuatku gila. Suara itu kembali muncul dan membuat bulu kudukku berdiri. Apa maksud semua ini??


Nada dering handphoneku berbunyi cukup keras dan berhasil membangunkanku yang masih terlelap. Aku menekan tombol ‘jawab’ tanpa melihat siapa yang menelfon karena mataku menempel dan aku kesulitan membukanya.

“hallo..” sapaku dengan suara berat dan sedikit serak khas orang bangun tidur.

“astaga Evan, kau baru bangun tidur? Ini sudah jam 8, kau tau?!” omelan dengan intonasi yang cukup tinggi serta suara yang agak cempreng ini tidak salah lagi adalah milik Kelly.

“ah Kelly, berhenti mengomel. Telingaku sakit, kau tau? Ada apa menelfon pagi-pagi? Tidak biasanya kau begini.” Akhirnya setelah usaha yang cukup keras mataku bisa terbuka dan aku langsung melangkah ke kamar mandi untuk mencuci muka sambil masih menempelkan benda kecil itu di telingaku.

“aku sedang di tempat cetak foto. Aku ingin mencuci fotomu yang pertama kali aku ambil dan foto kita kemarin.” Ucapnya terkekeh. “setelah selesai aku akan kerumahmu untuk memberikannya. Jadi aku harap kau segera mandi karena aku tidak mau kebauan ketika berada didekatmu nanti haha.”

“ok ok, baiklah. Aku tunggu.”


“Evan, Kelly is here.” Aunty Clarice memasuki kamarku, ia adalah wanita asal Australia, ia juga istri dari kakakku satu-satunya yaitu James. Tetapi berhubung kakakku sedang mengurus cabang perusahaan keluarga di Jerman, ia meninggalkan istrinya dirumah bersama denganku dan sekaligus untuk menemaniku.

Ia berjalan ke arahku yang sedang duduk di atas kasur sambil membaca buku. “i’m happy you already moved on from Hanna.”

“i’ve never tried to do that Aunty. Hanna will always be in my mind.” Ujarku menutup buku itu lalu turun ke lantai bawah untuk menemui Kelly.

“Don’t deny Evan. Don’t ignore your heart cause your mind won’t be able to feel it.” Seru Aunty Clarice.

Perkataan Aunty-ku memang benar. Tetapi saat ini aku belum tau apa yang aku rasakan dan apa yang harus kulakukan serta kuputuskan.

“hei Kelly, sudah lama menunggu?” sahutku dari lantas atas lalu menuruni anak tangga satu persatu.

“oh h-hai Evan, tidak juga.” Suara Kelly terdengar gugup dan aneh. Seperti ada seseuatu yang ia sembunyikan dariku.

Aku baru ingat bahwa ia kemari karena ingin memberikan hasil fotonya. Aku pun menagih janji itu. “oya, boleh aku lihat foto yang sudah kau cetak? Pasti hasilnya sangat bagus.” Ucapku dengan menorehkan senyum kepadanya.

“ah i-itu.. iya hampir saja aku lupa.” Kelly langsung merogoh-rogoh ke dalam tas warna coklatnya mencari benda tersebut, tetapi tampaknya foto itu tidak ada. “mmm.. maaf Evan, aku rasa aku meninggalkannya di tempat cuci foto tadi. Aku akan mengambilnya dan segera kembali.” Aku bisa melihat dari bahasa tubuh Kelly yang canggung dan bersikap tidak seperti biasanya. Aku tau ada sesuatu yang terjadi dan ia tidak ingin aku mengetahuinya.

“tidak perlu Kelly!” pekikku cukup keras karena wanita itu sudah berada di ambang pintu dan bersiap pergi. “sini, duduklah dulu.” Kataku sambil menepuk-nepuk sofa.

Ia berjalan kaku menghampiriku dan duduk di sampingku. Aku memperhatikan air mukanya yang gusar dan agak pucat. “Kelly, tatap aku!” perintahku. Dengan terpaksa ia memutar kepalanya 90© dan berusaha memandangku. “Ada apa sebenarnya? Apa yang kau sembunyikan dariku?” tanyaku mendalam.

Gadis itu mengalihkan tatapannya dan tertunduk. Aku bisa mendengar dengan jelas bahwa ia sekarang tengah menangis sesenggukan. “aku berbohong Evan. Ambilah di dalam tasku dan lihatlah sendiri.”

Aku mengikuti perkataannya. Tapi untuk apa Kelly berbohong? Ini hanyalah foto. Batinku terus bertanya seperti itu sampai akhirnya aku mendapatkan benda yang kucari.

Terdapat 2 lembar foto dan foto yang pertama kulihat adalah foto aku dan Kelly saat di pantai kemarin. Kelly terlihat cantik dan begitu ceria di foto tersebut. Hal apa yang harus ia khawatirkan sampai-sampai ia berbohong padaku? Aneh sekali pikirku.

Foto selanjutnya... mungkin ini adalah alasan Kelly bersikap begitu. Aku tidak percaya melihatnya. Aku benar-benar shock. Jantungku berhenti berdetak dan seluruh syarafku mati selama beberapa saat. Aku tidak tau apakah ini editan semata atau foto asli sungguhan.

“Kelly, tolong jelaskan padaku. Kau yang mengedit fotoku, iya kan Kelly?!” aku menaikkan nada bicaraku terhadapnya karena foto ini memang sulit dipercaya.

“tidak Evan. Aku tidak mengeditnya. Aku juga tidak tau kenapa hasilnya bisa seperti itu.” suara parau dan tangisnya yang tak henti membuatku merasa bersalah. Aku telah menuduhnya melakukan itu. Aku telah bersikap kelewatan kepada wanita ini.

Aku memeluknya dalam sekejap. Aku tak mengerti mengapa aku bertindak seperti ini. Mungkin perkataan Aunty Clarice benar. Aku tidak boleh menyangkalnya. Aku tidak boleh mengabaikan hatiku karena pikiranku tak akan mampu merasakan kebenaran yang dirasakan oleh hatiku.

“maafkan aku Kelly. Aku tidak bermaksud menuduhmu. Aku... aku hanya... ini sulit sekali dipercaya. Tapi aku harus mengatakan ini padamu.” Aku melepaskan pelukanku perlahan lalu menggengam tangannya dan memandang matanya lekat-lekat. “aku menyukaimu Kelly. Sungguh. Ini nyata perasaanku yang sebenarnya. Kau pasti meragukannya, tapi aku mohon kali ini percayalah. Sejak pertama berkenalan denganmu aku mulai merasa bayangan Hanna memudar dan perlahan kau menggantikan posisinya dihatiku. Senyumanmu memberikanku semangat. Tawamu telah merubah aku yang dulu selalu menyalahkan diri sendiri karena meninggalkan Hanna. Aku jujur dengan ucapanku Kelly.”

Ia berhenti menangis dan menatapku. Tatapan matanya tampak sedang mencari-cari kejujuran didalam mataku. Tiba-tiba saja wanita itu merangkulku erat sekali.

“akhirnya kau bisa mencintai orang lain. Aku sangat bahagia Evan. Maaf aku menggunakan tubuh Kelly untuk berbicara denganmu. Kau begitu serasi dengannya. Satu saja permintaanku Evan, aku ingin kau dan Kelly datang ke tempatku.” Suara itu! Aku ingat sekarang. Ini adalah suara Hanna!

“tidak, Hanna, jangan pergi!” aku semakin mempererat pelukanku.

“Evan, aku tidak punya banyak waktu. Aku harus pergi setelah aku dapat berbicara denganmu. Terimakasih untuk semua cinta yang pernah kau berikan. Kau adalah pria yang istimewa bagiku.” Aku meneteskan air mata mendengar perkataan Hanna. Bagaimana bisa ia meninggal? Apa yang telah terjadi?

“tunggu! Hanna, apa yang telah terjadi padamu?” dengan cepat aku melepaskan dekapanku dari tubuh Kelly yang berisikan roh Hanna.

“a-aku... meminta keluargaku untuk pindah kuliah ke Bali. Aku berharap bisa melupakanmu di sana. Tetapi aku salah, aku justru semakin merindukanmu yang tak kunjung datang. Nilaiku juga menurun drastis, dan aku tidak ada orang yang mau dekat denganku karena mereka berfikir aku wanita yang aneh dan selalu menyendiri. Mereka menjauhi aku dan memandangku sinis. Karena aku tidak tahan akan cobaan ini, akhirnya aku menjatuhkan diri dari lantai 5 gedung asramaku. Evan, aku malu sebenarnya menceritakannya padamu. Aku wanita yang lemah, tapi kau harus tau. Aku tidak ingin membuatmu terus bertanya-tanya dan mencari aku yang bahkan sudah tiada.” Kelly, melalui dirimu aku dapat melihat tatapan sedih Hanna. Aku bisa merasakannya.

“Hanna, kemana aku harus pergi?” tanyaku polos.

“aku akan menyampaikannya pada Kelly. Aku harus pergi Evan. I love you, goobye...” setelah mengucapkan kalimat terakhirnya tubuh Kelly kemudian terkulai lemas, pingsan di atas sofa.


Jumat, 11 November 2011 - Denpasar, Bali

Aku dan Kelly saat ini berada di tempat, di mana Hanna dimakamkan. Ternyata setelah meninggalnya Hanna, orangtuanya kembali ke kampung halamannya di Manado. Aku tak dapat bersua. Aku masih belum menyangka nisan di hadapanku ini benar-benar miliknya. Meskipun tertulis jelas dan lengkap nama “Hanna Isabel Maria” namun di dalam hatiku, aku berharap ini adalah Hanna Isabel Maria yang lain, bukan Hanna yang ku cintai.

“Evan, cepat letakkan bunga melati putih itu. Hanna pasti sudah menunggu momen ini. Aku yakin dia bahagia di atas sana.”ujar Kelly yang berdiri di sampingku yang sudah lebih dahulu menaruh bunga di atas makam Hanna.

Tanganku gemetar ketika akan menaruh bunga tersebut. Aku seakan tak mampu menghadapi kenyataan ini. Tetapi Kelly menggengam tanganku. Ia membantuku dengan senyum ikhlasnya. Tak terlihat sama sekali kecemburuan di wajahnya walau ia tau masih ada sebagian dari Hanna yang tertinggal di dalam diriku.

Aku mengeluarkan selembar foto dari dompetku dan menaruhnya di dekat bunga melati putih itu. Ya, foto yang ku taruh adalah hasil jepretan Kelly yang membuatku tersentak kaget. Foto itu adalah fotoku saat pertama kali aku dan Kelly bertemu. Ia memotretku dari belakang, dan ternyata terdapat sosok bayangan Hanna yang cukup jelas di dalam foto tersebut setelah dicetak. Ia terlihat sedang duduk di sampingku, dan yang membuatku lebih terkejut yaitu ia tampak seperti mencium pipiku. Saat pertama kali melihatnya aku meneteskan air mata karena begitu tak percaya. Namun, biar bagaimanapun itu adalah kenyataannya.

“Kelly, tetaplah bersamaku dan jangan pernah meninggalkan aku. Karena apa pun yang terjadi aku tidak akan pergi darimu.” aku memeluknya dengan erat. Aku tidak akan lagi menyia-nyiakan wanita yang berharga dalam hidupku. Cukup sekali aku berbuat kesalahan dan tak akan aku mengulanginya.

“Evan, thank you for loving me.” Bisiknya di telingaku.

Hanna, you never really left. I’ll always remember you. I can’t forget you or erase you from my heart. I’m able to get my happiness with Kelly, and i hope you’re smiling seeing us from up there.


I will watch you through these nights..
Rest your head and go to sleep..
This is not our farewell..
(Within Temptation – Our Farewell)


DE END

READMORE
 

KUMPULAN CERITA LUCU

SEJARAH KUCING MALU AMA AYAM

PADA ZAMAN DAHULU KALA,,,DI DUNIA HEWAN, KUCING PADA SAAT ITU ADALAH HEWAN YG MEMPUNYAI BULU YG SANGAT INDAH DAN ELOK,,,SEMUA WARGA HEWAN TAU ITU,,,

TAK LAMA TERSIAR LAH KABAR KLU AYAM BARU SAJA MEROMBAK PENAMPILANYA,,,,KONON KATANYA AYAM JG PUNYA BULU YG GA KALAH CANTIK DAN ELOK SEPERTI KUCING,,,
KARENA MERASA DISAINGI MAKA KUCING BERMAKSUD MEMBUAT MALU AYAM,,,,
PADA SUATU HARI DI SEBUAH PASAR,, HEWAN2 PADA NGUMPUL...TAK LAMA MUNCULAH AYAM,,SANG KUCING YG SUDAH MENUNGGU LANGSUNG SAJA MELABRAK AYAM,,

KUCING: WOIII!!!!!!! AYAAAAAMMM!!
AYAM: YA BG,,,,(BIASA AJALAH,KOK TERIAK2)
KUCING: AKU DGR2 KAU MAU NGALAHKAN KE ELOKAN BULU AKU YA???
AYAM: GA KOK BG,,,AKU CMN MEMPERINDAH AJA BG,,,,GA ADA MAKSUD APA2 KOK BG,,
KUCING: ALAH NGELES AJA KAW KAYA BAJAJ
AYAM: (MAAAAAAAAAAAK)
KUCING: KLU AKU LIHAT BULU KAW DAH PATEN,,,,TPI SAYANGNYA KAU PEKE CELANA 3/4,,,,GA MECING AJA(SIRIK)
AYAM: GA APA2 LAH BG,,DARI PADA ABG,,,PAKE CELANA PANJANG,,TPI TELOR KE MANA2,,,,,,
KUCING: MAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKKKK!!!!

MAKANYA KUCING SETIAP KETEMU AYAM PASTI MGHINDAR,,,

Test Ibu Mertua

Seorang Ibu mertua yg BaweL ingin menguji rasa sayang 3 menantunya :
Suatu hari dia mengajak menantu pertamanya naik perahu motor ke tengah laut.
Disana dia sengaja menjatuhkan dirinya dari perahu kedalam air laut. Sang menantu tanpa pikir panjang langsung terjun u-menyelamatkan ibu mertuanya.
Besoknya ketika keluar rumah,,, sang menantu pertama melihat mobil TOYOTA KIJANG INNOVA terparkir di depan rumah, secarik kertas bertulisan “Dari ibu Mertuamu”..

Giliran menantu ke-2 yang diajak ke tengah laut. Sekali lagi sang ibu mertua pura2 terjatuh terlempar keluar perahu.
Karena info dr mantu pertama dah bocor, menantu kedua ini pun pura2 respect,, dgn melupakan pakaian dan dompetnya, langsung terjun demi menyelamatkan sang mertua.

Besoknya di depan rumah menantu ke-2 terparkir TOYOTA ALTIS, disertai
kertas bertuliskan
“Dari ibu Mertuamu”

Ketika giliran menantu ke-3 diajak ke tengah laut, sang mertua kembali melakukan gerakan terjun bebas.
Tapi apes, kali ini sang menantu malah berkecak pinggang memandangi ibu mertuanya yang megap-megap di dalam air..
Bahkan dia sempat2in berkata, “Rasain loe Mertua BaweLLL.. !!!”,

Trs berputar membawa perahunya kedarat.

Besok harinya ketika menantu ini keluar rumah, di depan rumahnya sdh terparkir MERCEDES BENZ SERI S CLASS 600 terbaru beserta kertas bertuliskan, “Terima kasih….
Dari: AYAH MERTUA…

Pemerkosa asal ceplos (dijamin ente ngakak)

Sore itu sekitar pukul 20.00 ada suara aneh dari jendela kamar gadis itu yang kebetulan sekamar berdua
dalem : suara apa itu kak??
kurang : gk tau de! (dengan takut)
dalem : siapa disitu???? (sambil membuka jendela)
pemuda : diam kamu!!! (dalem di sekap)

kemudian pemuda itu masuk lewat jendela sambil mengatakan pada 'kurang
"hei kamu, kalo kamu teriak akan saya bunuh adikmu"
kurang : oke oke (menuruti kemauannya)

lalu pemuda itu memperkosa kedua gadis itu,, tiba2 dari luar terdengar suara ibunya memanggil
"kurang,, dalem"
secara spontan pemuda itu menjawab "udah mentokkk!!!
READMORE
 

KIRAB AGUNG TAPA MBISU

KIRAB AGUNG TAPA mBISU
Adakah sebuah skenario besar ?
SUGENG MAHARGYO WARSO ENGGAL
Rebo Kliwon, 1 Sura 1944 Bé
Kurup Asapon (1936 – 2052 M)
Windu Kuntara
Lambang Windu Kulawu
Tahun
Lambang Tahun Buda Mahésa (Kerbau)
Kumarané rupa Mina Lodan
Paarasan Lakuning Srengéngé
Pancasuda Lebu Katiyub Angin
Kamarokam Kala Tinantang
Watak Sasi Sasi Rahayu
Watak DinaSarik Agung (Tumuruning Kuthilapas)
Mangsa Kanem (VI, Maya) 9 November – 21 Desember
Wuku Galungan
Lintang Jun
Padangon Nohan
Padéwan Éndra
Dina Buda (Rabu)
Paringkelan Aryang
Pasaran Kliwon
Lambang Dina Jaran
Wening ing cipta, pasrah ing rasa, kanthi sumunaring budhi. Mugya kita sami tansah manggih ing karaharjan. Hamemayu hayuning bawana, suradira jayaningrat lebur dening pangastuti. Wilujeng rahayu kang tinemu banda lan beja kang teka.
KIRAB AGUNG TAPA MBISU
Sudah menjadi tradisi masyarakat Yogyakarta Hadiningrat sejak ratusan tahun silam, bahwa setiap malam 1 Suro (tahun baru Jawa) masyarakat melaksanakan tradisi kirab mubeng benteng mengitari Kraton. Kirab agun adalah malam hening cipta, atau  mesu budi, bertujuan untuk maneges keselamatan lahir dan batin kepada Sang Hyang Jagad Nata.  Acara mesu budi dimulai tepat pukul 00.00 wib berangkat dari alun-alun utara Kraton dengan dipandu oleh para abdi dalem kraton yang mengusung pusaka Tumbak Kyai Slamet dan pusaka pendampingnya. Kirab agung ditempuh dengan berjalan tanpa alas kaki mengitari benteng Kraton sembari tapa mbisu alias diam seribu bahasa (tidak berbicara apapun). Kirab agung adalah bentuk meditasi atau semedi sambil berjalan. Eneng ening sinambi mlampah. Ngalap berkah tumurune wahyu dyatmika. Keselamatan bukan hanya untuk diri sendiri, juga untuk keselamatan bumi seisinya meliputi binatang, tumbuhan, dan mahluk halus.
Sepuluh tahun lalu, acara ini sempat meredup diakibatkan oleh adanya upaya penggusuran tradisi secara sistematis antara lain dengan cara menempelkan stigma negatif pada acara tersebut.  Namun sejak gempa besar di Jogja pada 27 Mei 2006 lalu, masyarakat seolah seperti terbangun kesadarannya, bahwa selama ini telah melupakan nilai-nilai luhur warisan para pendahulu bangsa. Sejak itu peserta Kirab Agung kian ramai lagi. Dua hari sebelum malam 1 Suro, Jogja dan wilayah sekitarnya dalam seharian siang dan malam selalu diguyur hujan sangat lebat sesekali disertai guntur menyambar-nyambar. Namun rupanya berkah alam gayung bersambut. Malam 1 Sura ini langit bersih terang benderang, hawa tidak gerah, terasa lebih sejuk dari biasanya,  malam pun terasa begitu hening seolah-olah alam semesta sedang melaksakanan meditasi. Ada suatu fenomena yang fantastis, malam ini malam 1 Suro 1944 (malam 8 Desember 2010) kirab Agung yang dimulai dari pukul 00.00 hingga 03.00 wib diikuti sekitar 5000 perserta, terdiri dari laki-laki, perempuan, tua, muda, dewasa bahkan anak-anak dengan latar belakang beragam etnis dan agama.
Sebagaimana prinsip dalam pandangan hidup Jawa, Kirab Agung memiliki nilai universal, tidak sektarian dan primordial. Hal ini sebagai refleksi akan pemahaman spiritual Javaisme yang anti sektarianisme dan primordialisme, karena bagi pemahaman Javaisme, kedua mazab pikir tersebut justru mencerminkan level kesadaran seseorang masih sangat rendah. Setelah gempa Jogja 27 Mei 2006 lalu, kini masyarakat Jogjakarta seolah dibangunkan kesadaran spiritualnya yang kedua kali dengan peristiwa letusan gunung Merapi yang sangat dahsyat. Masyarakat menjadi lebih menyadari pentingnya keharmonisan dan keselarasan antara mikrokosmos dengan makrokosmos. Kesadaran spiritual yang tergugah itu telah memberikan impilkasi dengan melonjaknya jumlah peserta Kirab Agung secara signifikan. Yah, terlepas dari ada tidaknya “skenario” besar Ki Sabdopalon dan Ki Noyogenggong, yang jelas lingkungan alam di sekitar kita telah mengajarkan kepada manusia supaya hidup lebih arif dan bijaksana dengan memahami dan menghayati gamabudi; budi pekerti luhur.
TAPA MBISU
Tapa mbisu hakekatnya adalah bentuk laku prihatin dengan me-nonaktifkan mulut untuk hal-hal negatif dan sia-sia. Melalui tapa mbisu ini kita diajarkan untuk mampu memenej mulut kita. Maka dalam kirab agung seluruh mulut peserta harus diam non-active, sementara itu yang diaktifkan adalah mata batinnya. Ini sebagai bentuk laku sembah cipta, sembah kalbu. Tapa mbisu adalah cara untuk melatih diri kita untuk tidak terbiasa besar mulut, omdo atau omong doang, sampai mulut berbusa. Karena tabiat ini bukanlah gambaran budi pekerti yang luhur. Diam itu lebih baik ketimbang obral bicara tanpa makna. Diam adalah lebih baik daripada bersuara (provokatif) yang akan menimbulkan ketakutan, kebencian dan amarah orang lain. Istilah kasarnya, menengo, ojo kakehan cangkem !! Jika mulut kita terkendali dengan sebaik-baiknya, ia akan menjadi berkah buat diri kita dan orang-orang di sekitar kita. Sebaliknya, mulut akan berubah menjadi “harimau” (malapetaka) buat diri sendiri.
ADAKAH KALENDER JAWA ?
Ada juga yang mengira kalender Jawa sekedar mengikuti, ikut-ikutan, njiplak, plagiat kalender bulan (yang dimulai sejak nabi melakukan eksodus  hijriyah) hanya dikarenakan tanggalnya selalu bersama dan identik angkanya. Hal itu  merupakan pendapat yang salah kaprah. Kita semua tahu kalender bulan berdasarkan siklus planet bulan (the moon). Sementara  itu kalender Jawa ada sejak tahun Saka yang diawali pada tahun 66 Masehi. Kalender Jawa merupakan kombinasi dua siklus yakni matahari dan rembulan. Karakter kalender Jawa asalnya menggunakan siklus kalender Saka dan tradisi asli nusantara sejak zaman kerajaan kuno, sehingga menghasilkan keunikan yang khas, bahkan menghasilkan ragam putaran siklus seperti ; windu, padangon, mangsakala, paringkelan, pasaran, pawukon, lintang, padewan, jaman sebagaimana tersebut di atas. Keunikan ini memang terkesan rumit, namun justru memiliki tingkat akurasi tinggi bila digunakan sebagai alat penganalisa karakter dan tabiat alam semesta, meliputi mikrokosmos dan makrokosmos.
Jika kita cermati antara kalender Jawa dengan kalender bulan (hijriyah) terdapat dua perbedaan mendasar, pertama; adalah angka tahunnya, terdapat perbedaan pada jumlah tahun yang menunjukkan rentang waktu sangat lebar. Kalender bulan saat ini sampai pada hitungan tahun 1432 H. Sementara itu kalender Jawa sampai pada hitungan tahun 1944 Be. Berarti kalender bulan memiliki selisih 512 tahun lebih muda dari kalender Jawa. Sedangkan jika dibanding kalender matahari,  kalender Jawa lebih muda 66 tahun. Kedua ; tanggalnya. Antara keduanya selalu terjadi dinamika pergeseran antara 1 sampai dengan 2 hari. Hal ini dapat pula kita lihat bahwa kalender bulan dalam setiap 8 tahun terjadi 4 kali tahun kabisat. Sementara itu kalender Jawa 11 kali kabisat dalam waktu 20 tahun.
KI JURU ANGON (ANGON BEBEK !)
Ada satu kejanggalan di mana antara kalender bulan (hijriyah) dengan kalender Jawa seringkali tanggalnya bersamaan. Kadang berselisih satu dua hari. Namun demikian jelas tahunnya saja yang berbeda. Hal ini terjadi bukan karena kebetulan. Kanjeng Sultan Agung Hanyakrawati pada akhir abad 15 berusaha untuk melakukan asimilasi dan akulturasi budaya, antara budaya Jawa yang memakai kalender Saka, dengan budaya Arab yang memakai kalender hijriyah. Hal itu bukan sebagai suatu tindakan bodoh, sebaliknya pada waktu itu situasi sedemikian rupa sehingga para pemimpin Jawa berusaha bersikap lebih arif dan bijaksana. Anasir asing diijinkan masuk ke nusantara dengan catatan mau melakukan asimilasi dan akulturasi. Karena tidak seluruh anasir asing itu akan baik jika diterapkan di nusantara, dengan alasan itu masyarakat Jawa dengan kearifannya melakukan seleksi hanya nilai-nilai positif dan konstruktif saja yang diambil.  Kanjeng Sultan Agung berusaha mengakomodasi budaya asing dengan mengkombinasikan dua sistem kalender tersebut. Selanjutnya sistem penanggalan dalam kalender bulan dimasukkan ke dalam siklus kalender Tahun Saka yang menganut siklus matahari. Jadilah kalender Jawa yang memadukan dua siklus yakni tahun saka dengan siklus matahari dengan bulan hijriyah dengan siklus bulan.  Namun rupanya, kearifan dan kebijaksanaan para pendahulu kita, para leluhur bangsa, kini tak pernah dihargai dan disadari generasi penerus bangsa. Bahkan Ibaratnya dahulu kala ada segerombol lebah telah menawarkan madu, namun kini lebah itu tidak lagi menawarkan madu, melainkan membalas kebaikan hati para leluhur nusantara dengan “sengatan lebah” yang menyakitkan. Kita harus berani jujur mengakui bahwa sistem kalender Jawa telah ada jauh sebelum kemudian kalender bulan diberlakukan oleh Kanjeng Sultan Agung Hanyakrawati. Sikap Kanjeng Sultan Agung tersebut sebagai sikap perilaku orang Jawa yang selalu menghormati dan menghargai “tamu” sekalipun itu “tamu asing”. Kanjeng Sultan Agung telah menunjukkan sikap ngemong (asih-asuh) kepada para “tamu”. Dapat dikatakan beliau angon bebek. Namun kini “tamu” tersebut ternyata telah mbagekake sing duwe omah. Kini para tamu telah berlagak tak sopan, dengan mengatur dan mendikte sang tuan rumah. “Sang bebek” telah berusaha untuk berbalik menjadi peng-angon. Namun kodrat kearifan alam tidak demikian rupa adanya.
Dalam acara malam kirab agung 1 Suro, kami pergunakan untuk maneges Gusti Murbeng Gesang, untuk segera rawuhnya Satriyo Pambukaning Gapura, juga keselamatan, karahayuan, kelancaran rejeki, kasantosan, bagi seluruh makhluk dan juga meneges khusus untuk para sedulur yang telah memberikan sumbang sih, sumbang saran, kritikan, bahkan cacian sekalipun, semoga tansah pinaringan rahayu ingkang samya pinanggih, kasantosan, kawaluyan, kabegjan lan gangsar rejeki ing warso ngajeng samangke. Semoga negeri ini menjadi negeri yang adil makmur, damai tenteram, sejahtera lahir dan batin.
Bulan Sura kali ini adalah Sura Mijil, mijiling welas asih saking ngarsane Pengeran, lumantar para ngaluhur tumrap putra wayah, anak turun, generasi bangsa yang selalu eling dan waspada, tansah setya budya, setya tuhu bekti maring para ngaluhur. Kalajengaken ing tahun kawelasan 2011, tedak turune wahyu untuk generasi bangsa yang selalu eling waspada, setya tuhu, berbakti kepada para orang tua, para leluhur yang menurunkan kita semua.
READMORE
 

Makna 1 Suro, Tahun Baru Jawa

Tahun Masehi mengawali tahun barunya setiap tanggal 1 Januari sementara Tahun Hijriyah mengawali tahun barunya pada tanggal 1 Muharram dan Tahun Jawa pada tanggal 1 Suro. Tahun Jawa memiliki kesamaan dengan Tahun Hijriyah terutama dalam mengawali tanggal dan bulannya. Perbedaannya terletak pada istilah penyebutan nama bulan. Tahun Hijriyah menyebut bulan Muharram atau Asyuro, sementara Tahun Jawa menyebut bulan Suro. Kesamaan keduanya ternyata dapat ditelusuri dari sejarah kerajaan Mataram (Islam) di bawah kekuasaan pemerintahan Sultan Agung (1613-1645 Masehi).
Ketika itu di masyarakat Jawa, tahun yang menjadi pegangan masyarakat pada zamannya adalah Tahun Saka yang berdasarkan peredaran matahari. Sementara bagi umat Islam sendiri menggunakan Tahun Hijriyah. Pada waktu Sultan Agung berkuasa, Islam telah diakui menjadi agama di lingkungan istana Mataram (Islam). Maka untuk tetap meneruskan penanggalan Tahun Saka yang berasal dari leluhurnya dan ingin mengikuti penanggalan Tahun Hijriyah, maka Sultan Agung membuat kebijakan mengubah Tahun Saka menjadi Tahun Jawa. Maka ketika tahun 1555 Saka, oleh Sultan Agung diganti menjadi tahun 1555 Jawa dan berlaku untuk masyarakat pengikutnya. Sementara penetapan tanggal dan bulannya disamakan dengan tanggal dan bulan Tahun Hijriyah. Berarti tanggal 1 Suro 1555 Tahun Jawa sama dengan tanggal 1 Muharram 1043 Hijriyah dan bertepatan pula dengan tanggal 8 Juli 1633 Masehi.
Nama-nama bulan pada Tahun Jawapun dibuat lain dan berbeda dengan nama-nama Tahun Hijriyah disesuikan dengan ucapan masyarakat Jawa. Seperti :
tabel-suro
Pada umumnya masyarakat menjelang tahun baru, misalnya Tahun Baru Masehi, banyak melakukan kegiatan untuk menyambutnya. Kegiatan tersebut biasanya tidak terlepas dari upaya introspeksi dan harapan-harapan. Introspeksi dilakukan tentunya berkaitan dengan perbuatan-perbuatan di tahun lalu, apakah perbuatannya itu telah bermanfaat bagi dirinya sendiri dan masyarakat atau justru merugikan orang lain. Jika masih banyak merugikan orang lain, tentunya akan diperbaiki pada tahun baru ini, itulah harapan-harapannya. Namun tidak sedikit pula masyarakat yang merayakan tahun baru hanya bertujuan ingin bersenang-senang. Memang akhirnya harus dikembalikan kepada masyarakat sendiri sebagai pencipta budaya untuk memahami sebuah arti tahun baru. Begitu juga ketika menjelang Tahun Baru Jawa, tentunya masyarakat Jawapun ingin mempunyai harapan-harapan yang lebih baik di tahun baru yang akan datang dan tentunya juga melakukan introspeksi terhadap tindakan di masa silam. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bulan Suro, baik menjelang maupun selama bulan Suro jelas tidak terlepas dari introspeksi dan harapan-harapan itu. Namun dalam perkembangannyapun bisa saja mengalami pergeseran persepsi.
Bagi masyarakat Jawa, kegiatan-kegiatan menyambut bulan Suro sudah berlangsung sejak berabad-abad yang lalu. Kegiatan-kegiatan yang berulang-ulang tersebut akhirnya menjadi kebiasaan dan menjadi tradisi yang setiap tahun dilakukan. Itulah yang kemudian disebut budaya dan menjadi ciri khas bagi komunitasnya. Namun kalau dicermati, tradisi di bulan Suro yang dilakukan oleh masyarakat Jawa adalah sebagai upaya untuk menemukan jati dirinya agar selalu tetap eling lan waspada. Eling artinya harus tetap ingat siapa dirinya dan dari mana sangkan paraning dumadi (asal mulanya), kedudukannya sebagai makhluk Tuhan, tugasnya sebagai khalifah manusia di bumi baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Waspada, artinya harus tetap cermat, terjaga, dan waspada terhadap segala godaan yang sifatnya menyesatkan. Karena sebenarnya godaan itu bisa menjauhkan diri dari sang Pencipta, sehingga dapat menjauhkan diri dalam mencapai manunggaling kawula gusti (bersatunya makhluk dan Khalik).
Bulan Suro sebagai awal tahun Jawa, bagi masyarakatnya juga disebut bulan yang sakral karena dianggap bulan yang suci, bulan untuk melakukan perenungan, bertafakur, berintrospeksi, serta mendekatkan diri kepada Sang Khalik. Cara yang dilakukan biasanya disebut dengan laku, yaitu mengendalikan hawa nafsu dengan hati yang ikhlas untuk mustoko-maheso_suro1mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Itulah esensi dari kegiatan budaya yang dilakukan masyarakat Jawa pada bulan Suro. Tentunya makna ini juga didapatkan ketika bulan Pasa (Ramadhan, Tahun Hijriyah), khususnya yang memeluk agama Islam. Laku yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa sebagai media introspeksi biasanya banyak caranya. Ada yang melakukan laku dengan cara nenepi (meditasi untuk merenung diri) di tempat-tempat sakral seperti di puncak gunung; tepi laut; makam; gua; pohon tua; dan sebagainya, dan ada juga yang melakukan dengan cara lek-lekan (berjaga hingga pagi hari) di tempat-tempat umum seperti di tugu Yogya; Pantai Parangkusumo; dan sebagainya. Sebagian masyarakat Jawa lainnya juga melakukan cara sendiri yaitu mengelilingi beteng kraton sambil membisu.
Begitu pula untuk menghormati bulan yang sakral ini, sebagian masyarakat Jawa melakukan tradisi syukuran kepada Tuhan pemberi rejeki, yaitu dengan cara melakukan labuhan dan sedekahan di pantai, labuhan di puncak gunung, merti dusun atau suran, atau lainnya. Karena bulan Suro juga dianggap sebagai bulan yang baik untuk mensucikan diri, maka sebagian masyarakat lain melakukan kegiatan pembersihan barang-barang berharga, seperti jamasan keris pusaka, jamasan kereta, pengurasan enceh di makam Imogiri, dan sebagainya. Ada juga yang melakukan kegiatan sebagai rasa syukur atas keberhasilan di masa lalu dengan cara pentas wayang kulit, ketoprak, nini thowong, dan kesenian tradisional lainnya. Apapun yang dilakukan boleh saja terjadi asal esensinya adalah perenungan diri sendiri (introspeksi) sebagai hamba Tuhan. Namun akibat perkembangan zaman serta semakin heterogennya masyarakat suatu komunitas dan juga karena dampak dari berbagai kepentingan yang sangat kompleks, lambat laun banyak masyarakat terutama yang awam terhadap budaya tradisional tidak lagi mengetahui dengan jelas di balik makna asal tradisi budaya bulan Suro. Mereka umumnya hanya ikut-ikutan, seperti beramai-ramai menuju pantai, mendaki gunung, bercanda ria sambil mengelilingi beteng, berbuat kurang sopan di tempat-tempat keramat dan sebagainya. Maka tidak heran jika mereka menganggap bahwa bulan Suro tidak ada bedanya dengan bulan-bulan lainnya.
Di sisi lain, ternyata kesakralan bulan Suro membuat masyarakat Jawa sendiri enggan untuk melakukan kegiatan yang bersifat sakral, misalnya hajatan pernikahan. Hajatan pernikahan di bulan Suro sangat mereka hindari. Entah kepercayaan ini muncul sejak kapan, kita tidak tahu. Namun yang jelas sampai sekarangpun mayoritas masyarakat Jawa tidak berani menikahkan anak di bulan Suro. Ada sebagian masyarakat Jawa yang percaya dengan cerita Nyi Roro Kidul, penguasa laut selatan (Samudra Hindia). Konon ceritanya setiap bulan Suro Nyi Roro Kidul selalu punya hajatan atau mungkin menikahkan anaknya (tidak diketahui jumlah anaknya berapa) sehingga masyarakat Jawa yang punya gawe di bulan Suro ini diyakini penganten atau keluarganya tidak akan mengalami kebahagiaan atau selalu mengalami kesengsaraan, baik berupa tragedi cerai, gantung diri, meninggal, mengalami kecelakaan, atau lainnya. Entah kebenaran itu ada atau tidak, yang jelas masyarakat Jawa secara turun-temurun menghindari bulan Suro untuk menikahkan anak. Kita bisa membuktikan kejadian ini kepada penjual jasa, seperti penyewa alat-alat resepsi atau sejenisnya, mereka pasti akan mengatakan sepi order. Kalaupun seandainya disewa pasti untuk kegiatan lain seperti sunatan, kelahiran, atau kematian. Padahal bagi pemeluk agama Islam, dan mungkin juga pemeluk agama lain, bahwa semua hari dan bulan itu baik untuk melakukan kegiatan apapun termasuk menikahkan anak.
Hikayat Maheso Suro
Berbagai ritual dilakukan masyarakat Jawa dalam menyambut 1 Suro (Jawa : tanggap warsa). Salah satunya ritual yang digelar warga Samas, Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Ritual selalu digelar tiap tahunnya untuk mengenang Maheso Suro yang dipercaya telah mendatangkan kemakmuran warga di pesisir pantai selatan tersebut.
Malam hari menyambut datangnya tanggal 1 Suro, halaman rumah mBah Jokasmo sesepuh setempat tampak dijejali warga setempat berbaur dengan pengalap berkah dari Jawa Tengah, Kabupaten Bantul sendiri, Yogyakarta dan kirab-maheso-surosekitarnya. Dengan sabar mereka menunggu mBah Jokasmo yang sedang bersemedi di dalam rumahnya. Menjelang tengah malam, mBah Jokasmo keluar dari kediamannya sambil sempoyongan sehingga harus dipapah kerabatnya. Selajutnya terdengar ucapan Mbah Jokasmo yang diyakini sebagai suatu ramalan bermakna peringatan. Bila anda bertanya kepada Mbah Jokasmo, beliau tidak ingat apa yang telah diucapkan tadi. Sebenarnya beliau hanya mediator Kanjeng Ratu Kidul yang menyampaikan pesan kepada kita. “Boleh percaya atau tidak percaya silahkan,” kata Sumarno kerabat Mbah Jokasmo. Usai ritual mbah Jokasmo memberikan ramalannya, biasanya dilanjutkan dengan prosesi Kirab Tumuruning Maheso Suro.
Dikisahkan oleh Sumarno, dahulu warga Samas dilanda paceklik, tanaman pertanian tidak bisa tumbuh subur. Warga desa selanjutnya memohon doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Beberapa waktu kemudian warga Samas dikejutkan dengan munculnya seekor kerbau. Kerbau berwarna hitam kelam itu, oleh perangkat desa kemudian ditangkap dan dipelihara bersama kerbau-kerbau lokal. Anehnya, setiap kali kerbau tiban itu merusak sawah ladang yang dilewatinya, tanaman di atas tanah-tanah itu justru tumbuh subur. Setelah beranak pinak, mahesa yang muncul pertama kali di Bulan Suro itu pun menghilang entah kemana. Karena itu, masyarakat Samas, Srigading selalu mengenang datangnya kerbau hitam itu dengan menggelar ritual Kirab Tumuruning Maheso Suro sejak tahun 1910.
Aneh memang, itulah kepercayaan ! Akankah masyarakat Jawa di masa mendatang akan lain lagi memaknai bulan Suro ? Jawabannya ada pada anak cucu kita sebagai generasi penerus.
READMORE